Facebook Rekrut Tenaga 'Outsource' Demi Halau Penipuan
Facebook melakukan
perekrutan tenaga kerja alih daya (outsourcing) kepada tiga perusahaan
teknologi informasi di India antara lain HCL Technologiesm, Wipro, dan
Tech Mahindra untuk melawan penipuan di platform-nya. Langkah ini
diambil di tengah meningkatnya tekanan global agar Facebook meningkatkan sistem
keamanannya.
Dilansir dari Economic Times, tiga perusahaan tersebut berfungsi sebagai moderator konten, anti pencucian uang dan analisis data. Facebook beberapa bulan terakhir memang telah meningkatkan hubungan dengan perusahaan India termasuk Genpact dan Accenture.
Salah satu eksekutif dari perusahaan teknologi mengatakan nilai kontrak gabungan Facebook dengan tiga perusahaan tersebut mencapai US$ 400 juta atau sekitar Rp5.7 triliun.
Dilansir dari Economic Times, tiga perusahaan tersebut berfungsi sebagai moderator konten, anti pencucian uang dan analisis data. Facebook beberapa bulan terakhir memang telah meningkatkan hubungan dengan perusahaan India termasuk Genpact dan Accenture.
Salah satu eksekutif dari perusahaan teknologi mengatakan nilai kontrak gabungan Facebook dengan tiga perusahaan tersebut mencapai US$ 400 juta atau sekitar Rp5.7 triliun.
Kontrak ini diprediksi akan meningkat seiringan dengan
kebutuhan Facebook mencari bantuan manusia untuk menyelesaikan masalah yang
sebelumnya diperkirakan bisa diselesaikan oleh teknologi.
Baik Facebook, Wipro, dan Genpact menolak untuk berkomentar terkait kerja sama ini. Wipro dan Genpact mengatakan tidak akan membahas konsumen tertentu secara spesifik. Sedangkan HLC Techologies, Tech Mahindra, dan Accenture tidak memberikan tanggapan.
Tahun 2018 memang menjadi tahun yang berat bagi Facebook. Facebook diterpa masalah kebocoran data dan secara ketat menghadapi pengawasan data yang dipanen oleh Cambridge Analytica.
Data ini dimanfaatkan untuk memengaruhi hasil pemilu di Amerika Serikat. Selain itu, Facebook juga diketahui memiliki kebijakan berbagi data pengguna dengan perusahaan swasta seperti Netflix.
Baik Facebook, Wipro, dan Genpact menolak untuk berkomentar terkait kerja sama ini. Wipro dan Genpact mengatakan tidak akan membahas konsumen tertentu secara spesifik. Sedangkan HLC Techologies, Tech Mahindra, dan Accenture tidak memberikan tanggapan.
Tahun 2018 memang menjadi tahun yang berat bagi Facebook. Facebook diterpa masalah kebocoran data dan secara ketat menghadapi pengawasan data yang dipanen oleh Cambridge Analytica.
Data ini dimanfaatkan untuk memengaruhi hasil pemilu di Amerika Serikat. Selain itu, Facebook juga diketahui memiliki kebijakan berbagi data pengguna dengan perusahaan swasta seperti Netflix.
Pendiri
Facebook Mark Zuckerberg kemudian berjanji untuk merekrut 20 ribu orang untuk
meningkatkan keamanan dan pengawasan konten pada platform. Di India, perhatian
pemerintah telah meningkat terkait Facebook yang dimanfaatkan untuk menyebarkan
rumor.
Selama setahun terakhir, Facebook telah menghadapi pengawasan atas data penggunanya yang dipanen oleh Cambridge Analytica untuk memengaruhi hasil pemilu di AS; kebijakannya berbagi data pengguna dengan entitas swasta seperti Netflix.
Selama setahun terakhir, Facebook telah menghadapi pengawasan atas data penggunanya yang dipanen oleh Cambridge Analytica untuk memengaruhi hasil pemilu di AS; kebijakannya berbagi data pengguna dengan entitas swasta seperti Netflix.
Comments